Kamis, Juni 23, 2011

mempertahankan atau merebut kah ???

Apakah mempertahankan lebih berat daripada merebut sesuatu?

Perlahan kucoba mengingat kembali, perjalanan yang telah kulalui selama
 40
tahun ini.
Apa yang telah kupelajari dan kuperoleh hasilnya?


Tentang hikmat tentunya, tentang ilmu kebijaksanaan, tentang ini dan itu, dari si ana dan si ani.
Berbagai-bagai teori buatan manusia, ini dan itu, satu demi satu tidak ada yang tetap,semakin menyusut manfaatnya, ketika manusia menjalankan sistem politik seperti ini, perlahan tapi pasti akan menyimpang dari awalnya, demikian juga telah berulang kali manusia menjalankan sistem ekonomi yang hebat programnya (menurut ukuran manusia kurang pintar), hasilnya 20 tahun kemudian tidak berguna dan tidak effective nyatanya.


Dan banyak lagi teori-teori buatan lainnya, yang selalu diciptakan, atau bahasa lainnya, coba-coba, semua serba uji coba, ibarat kelinci percobaan, manusia pun terseret arusnya, sehingga akhirnya terdampar di pulau tak bertuan, kosong melompong.
Demikian juga sistem yang dikatakan manusia dewasa ini, sistem demokrasi. Aku termasuk salah satu di dalamnya, terikut sejak lahirku, dari mulai sekolah tepatnya, diturunkan bermacam-macam bikinan manusia, sehingga terkadang, yang mana yang benar, aku pun tidak tau pasti.


 Misalnya, dalam demokrasi itu, semua orang berhak menyampaikan pendapatnya, tapi yang kita lihat dalam kenyataan, karena terlalu banyak pendapat, seorang pemimpin akan dilema dalam mengambil keputusan, di satu pihak, nanti menyinggung si ana, di pihak lain tidak enak dengan si ono. Dan yang lebih fatal lagi, saat keputusan diambil, si ana dan si ono tidak sependapat dan mengakibatkan timbulnya efek di kemudian hari, ada yang mengkritik keputusan yang telah diambil, ada yang melakukan unjuk rasa, ada yang berbuat anarkis, dan macam-macam lainnya.


Kadang aku bertanya, darimana manusia itu mengambil kesimpulan ini dan itu ? Mana-mana teori yang mesti kuikuti, ini atau itu ? Ternyata dalam buku petunjuk Allah, dikatakan, “ Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya di tengah-tengah kamu ada Rosululloh, kalau dia menurut kamu dalam beberapa urusan, niscaya kamu akan mendapat kesukaran, tetapi Allah telah menimbulkan kecintaanmu pada iman dan menjadikan iman itu indah dalam pikiran, dan menimbulkan kebencianmu pada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” Ternyata, seorang pemimpin ya harus mengambil keputusan berdasakan petunjuk Allah, bukannya suara terbanyak atau pendapat si ana dan si ono.

Semakin dewasa, semakin aku mengerti, semakin banyak hikmat yang kudapatkan, karena aku seorang yang suka mengoleksi hikmat di dalam hidupku. Ternyata dalam hidup dan kehidupan kita hanya perlu memakai 1 sistem saja, yaitu sistem Allah, teori-teori nya Allah. Semua telah dirancang-NYA dengan sangat teratur, detail, teliti, dan tentunya wonderful plus georgius.
Kata Allah ,” Hanya satu yang baik. Jika kamu mau masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah-KU (jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri). Dan setiap orang yang karena nama-KU, meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki dan perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali 100 kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi, banyak orang terdahulu akan menjadi terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”


Perlahan tapi pasti kucoba mengikuti, aku mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang kudapat dari sana sini, yang tanpa petunjuk itu, aku mulai mengambil sikap dan prinsip yang berbeda dengan ayah dan ibuku, dan aku pun mulai merasakan dampaknya.
Di satu sisi, prinsipku telah berbeda dengan ibu bapaku, tetapi selalu kuingat kalimat petunjuk Allah, “ Ikutilah apa yang diturunkan Allah, maka kamu akan beroleh kebahagiaan kekal.”
Bagi sebagian besar manusia, tentunya dari sejak kecil hingga dewasanya hingga masa tua dan matinya, selalu mengikuti apa yang disampaikan bapak-bapak dan nenek moyang mereka (tradisi) walau apa yang disampaikan itu salah, tetap saja diikuti.

Begitulah manusia adanya, hanya mengikuti perasaan semata (nafs), sering malas menggunakan indera yang diberikan Allah yaitu telinga, mata dan akal pikiran. Salah satu contoh nyata, kata Allah, jangan membunuh. Nyatanya berjuta-juta manusia di dunia ini mengikuti program pembunuhan, yakni KB (keluarga berencana), hanya karena terpengaruh perkataan bapak-bapaknya. Padahal Allah telah menyampaikan,” Sungguh merugilah orang-orang yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan tanpa pengetahuan dan mereka mengharamkan rezeki yang diberikan Allah kepada mereka sebagai kebohongan semata-mata terhadap Allah. Sungguh mereka telah sesat dan tidaklah mereka memperoleh petunjuk.” juga ada petunjuk lainnya ,” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan, Kamilah yang memberikan rezeki kepada mereka dan kepada kamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah dosa besar.”


Adakah berjuta-juta manusia menyadari hal ini ? Tentu saja ada yang menyadari, tetapi karena sudah terdoktrin atau teracuni sedemikian rupa, mereka bersikap masabodoh, tidak mau ambil pusing, karena yang dipikirkan hanya diri sendiri dan hanya mengikuti nafs semata. Maha benar Allah dengan segala ketetapanNYA.
Saat berbeda prinsip dengan ibu dan bapaku, banyak hal-hal yang tidak menyenangkan terjadi dalam hidupku, terutama cara mereka memperlakukanku, namun selalu kuingat akan janjiku pada Allah untuk tetap menghormati ibu dan bapaku, kata Allah “ Berkatalah kepada keduanya dengan mulia, rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang, tetapi jika mereka memaksamu melakukan hal yang bertentangan dengan ajaranKU, jauhilah mereka dengan cara yang baik.”

Memperoleh sesuatu itu tidaklah sulit, akan tetapi dalam mempertahankan yang sudah kita peroleh, membutuhkan usaha yang lebih daripada saat kita memperolehnya. Akan banyak sekali godaan, perkataan ini dan itu yang terkadang mengoyangkan keimanan kita, belum lagi sikap permusuhan bagi yang tidak bisa menerima prinsip kita.
Tetapi, renungkanlah firman ini:

Berbahagialah kamu, jika karena kembali kepada sistem Allah, orang membenci kamu, mereka mengucilkan kamu, mencela kamu serta menolakmu sebagai sesuatu yang jahat, bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab, sesungguhnya upahmu besar di sorga.
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan jangan kuatir pula akan tubuh, akan apa yang hendak kamu pakai. Perhatikanlah burung-burung di angkasa, yang tidak menabur dan tidak pula menuai dan tidak pula mempunyai lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah.

Perhatikanlah bunga bakung yang tidak memintal dan tidak menenun, namun kukatakan kepadamu, seorang Raja dengan segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hati. Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah.”

Jujur saja, aku sering mengalami hal-hal yang kusampaikan ini, pada saat aku kekurangan dan kuatir, hingga pernah mengantarku ke arah putus asa. Namun, seketika itu juga, aku ingat akan petunjuk-petunjuk Allah, kepadaNYA aku selalu meminta segala sesuatu, baik itu rohani maupun jasmani. Dan karena aku percaya bahwa Allah satu-satunya Penolong, Penyelamat, Pemelihara-ku, hingga detik ini, aku merasa terus diberkati.


Dua tahun terakhir ini, bahkan dalam 1 tahun ini pun, begitu banyak kejadian-kejadian menakjubkan yang telah disampaikan Allah, tetapi apakah manusia melihat dengan matanya dan memikirkan dengan akalnya ? Peperangan antar bangsa, suku, dan negara, bencana badai, banjir, gempa dan kebakaran. Adakah itu semua berkaitan dengan sesuatu rancangan Allah ?
Of course, semua ini sudah dirancang sedemikian rupa oleh Sang Creator kita, dengan maksud dan tujuan tentunya.


“Saatnya sudah dekat, janganlah kamu mengikuti mereka. Dan apabila kamu mendengar tentang peperangan dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab, semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesesudahannya akan datang segera. Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dasyat dan di berbagai tempat ada penyakit sampar dan kebakaran, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi, sebelum semuanya itu, kamu akan ditangkap dan dianiaya dan kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara dan kmu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-KU. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu bersaksi. Sebab itu, tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan dahulu pembelaanmu. Sebab, AKU sendiri yang akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang dan dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orangtuamu, saudara-saudaramu, kaum keluarga dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antaramu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang karena namaKU, tetapi tidak sehelai rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”


Sepertinya aku pernah mengalami sesuai dengan yang Allah sampaikan dalam firman di atas ini, ternyata memang ayat dan firman Allah berulang kembali ya, semoga apa yang telah kuperoleh, dapat tetap kupertahankan terus hingga ajalku tiba..


Puji Allah, Tuan semesta alam, bagi semua sahabatku yang bersedia meluangkan waktu membaca tulisan ini.


Salam sejahtera selalu dan Tuan semesta alam senantiasa memberkati kita.,, (^_^) ,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar