Sabtu, Juni 11, 2011

tentang kebenaran itu

oleh Sendy Sinaga Huang pada 24 Oktober 2009 jam 0:44

Tulisan ini berawal dari obrolan ringan suatu sore hari bersama beberapa sahabat terkasih. Saat itu aku menuliskan salah satu ayat Allah tentang kebenaran, bunyinya begini ,”Sungguh, Kami telah mendatangkan kebenaran kepada kamu, tetapi kebanyakan kamu benci kepada kebenaran itu.”

Ada seorang sahabat yang menyapaku dengan mengatakan, bahwa ayat yang kutulis tentang kebenaran itu, harus diperjelas, karena maknanya seakan-akan gamang atau ngambang, dan dibenarkan juga oleh sahabat lainnya yang juga meminta penjelasan tentang kebenaran yang kumaksud itu.

Tentu saja saat itu, aku ga berani sembarangan menguraikan atau memberikan penjelasan tentang kebenaran itu, karena ilmu yang kudapat dari saudara-saudara tua, barulah beberapa persen. Akupun memutuskan akan menanyakan kepada pemimpinku, orang terdekatku, adalah suamiku. Saat tiba di rumah, menjelang malam, kami duduk ngobrol seperti biasa, dan saat itu, akupun bertanya kepada beliau tentang kebenaran itu. Perlahan, pemimpinku menjelaskan padaku satu per satu, panjang juga ya penjelasannya itu.

Tiba-tiba aku terlonjak gembira,, bukankah lebih baik penjelasan itu kutuliskan dalam catatanku, supaya setiap saat, dapat kubaca kembali untuk kemudian kuingat kembali dan dapat kupraktekkan. Akupun dengan semangat tinggi mengutarakan keinginanku kepada beliau,apakah bersedia membantuku menjelaskan tentang kebenaran itu melalui suatu catatan, dan inilah yang dapat kami sampaikan tentang kebenaran yang kami dapat selama ini.
Adalah kebenaran itu datangnya dari Al-HAQ, Allah, yang telah diturunkanNYA melalui buku petunjukNYA. Di dalam buku petunjukNYA, Allah menjelaskan kepada kita tentang yang baik (benar) dan yang tidak baik (benar), tentang yang haq dan yang bathil. Bermacam ayat yang muhkamat dan ayat mutasyabihat, dan juga kisah-kisah para Rosul dan nabi, semua diceritakan di dalam buku petunjukNYA. Dan kunci agar kita dapat memahami kebenaran yaitu kita harus suci, kita harus termasuk orang yang mau kembali kepada Allah, kita harus termasuk orang yang mau diatur oleh Allah, kita harus termasuk orang yang mau taat kepada aturan Allah dan kita haruslah termasuk orang yang mau berpikir, mau menggunakan akal pikiran kita agar apa yang kita dengar dan apa yang kita lihat, semuanya nyata dan sesuai dengan petunjuk dari Allah.

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya adalah TAURAT Allah, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Taurat Allah itu sempurna, menyegarkan jiwa, peraturan Allah itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman (seperti diriku ini). Titah Allah itu tepat, menyukakan hati, perintah Allah itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan Allah itu suci, tetap ada untuk selamanya, hukum-hukum Allah itu benar, adil semuanya. Adapun Allah, jalan NYA sempurna, janji Tuhan adalah murni.

Jadi, kebenaran yang terutama yang perlu kita imani dan laksanakan dalam setiap helaan nafas kita adalah bahwa kita diciptakan, terlahir ke dunia ini , tidak lain dan tidak bukan hanyalah sebagai hamba Allah. Sebagai seorang hamba, kita harus selalu taat, patuh, sujud (menyembah), atau kata yang tepat berserah diri kepada Tuan kita, Majikan kita. Apapun kata Tuan kita, suka maupun terpaksa, harus kita laksanakan.
Apa yang membuat suka, apa yang membuat terpaksa? Sesunguhnya manusia banyak bantahannya, banyak alasannya. Lihatlah ke langit, bermilyar-milyar, bahkan triliyun banyaknya benda-benda di sana
, ada matahari, ada bimasakti, ada planet, ribuan bintang2, semua taat kepada Sang Penciptanya, Sang Creatornya. Tidak ada yang saling menjatuhkan, tidak ada yang saling cemburu satu sama lain, suka maupun terpaksa, semua tetap pada aturan yang telah dibuat Allah.

Sungguh sangat luarbiasa. Marilah mulai saat ini kini menyadari fungsi kita ada di dunia ini, hanya sebagai hamba Allah. Dan ketaatan kita kepada Allah, tentu saja harus melalui prosedur. Jadi, jika kita taat kepada pimpinan, dan pembawa risalah Allah, itu artinya kita taat kepada Allah. Ikuti saja apa yang diperintahkan kepada kita, suka ataupun terpaksa. Sekali lagi, apa itu suka apa itu terpaksa ? sebaiknya dalam ketaatan itu, kita senantiasa memposisikan diri selalu berserah diri, sehingga tidak akan terjadi tarik menarik dalam otak kita.
Tuhan adalah Allah yang besar, dan Raja yang besar mengatasi segala illah. Bagian-bagian bumi yang dalam ada di tanganNYA, puncak-puncak gunung pun kepunyaanNYA. KepunyaaNYA laut, Dialah yang menjadikannya, dari darat tangan-tanganNYA-lah yang membentuknya.

Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Allah yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaaNYA dan kawanan domba tuntunanNYA. Tuhan Maha Besar, Ia lebih dahsyat darpada segala illah (ketaatan), sebab segala illah (ketaatan) bangsa-bangsa adalah hampa. Kepada Allah sajalah hai bangsa-bangsa, kepada Allah sajalah kemuliaan dan kekuatan. Sujudlah menyembah kepada Allah dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapanNYA, hai segenap bumi.
Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang yang tulus hati. Ini juga termasuk kebenaran yang Kami sampaikan kepadamu.
Secara teori, kebenaran itu ada dalam buku petunjuk manusia yang diturunkan Allah. Dan teori-teori yang disampaikan itu, semuanya harus dibayyinatkan (dibuktikan) dalam hidup dan kehidupan, sehingga menghasilkan suatu pembeda, mana yang benar dan mana yang tidak benar. Dari fungsi buku petunjuk sebagai pembeda, kita dapat membaca (menilai) kondisi kehidupan ini. Berdasarkan buku petunjuk, kondisi kehidupan di dunia sekarang ini tidak didasarkan aturan Allah. Itulah juga salah satu kebenaran yang Kami sampaikan kepadamu.

Kisah para nabi dan Rosul Allah di dalam buku petunjukNYA, bukanlah dongeng ajaib , dan bukannya tidak ada pelajarannya. Tetapi kisah mereka sesungguhnya adalah kebenaran, teladan yang dapat kita buktikan dengan 3 sarana yang Allah berikan, telinga untuk mendengarkan, mata untuk melihat dengan jelas, dan akal untuk memikirkan.
Pasanglah telinga untuk pengajaranku, hai bangsaku, sendengkanlah telingamu kepada ucapan Allah dalam amsal. Aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala, yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami. Kami tidak hendak menyembunyikan terhadap anak-anak mereka, tetapi akan kami ceritakan kepada angkatan yang kemudian, supaya anak-anak yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintahNYA.

Tugas para Nabi dan Rasul Allah adalah menegakkan hukum Allah di muka bumi, melaksanakan undang-undang Allah di segala aspek kehidupan manusia. Bagaimana cara mereka bekerja , itulah cara hidup yang benar. Dengan mengambil pelajaran dari proses penciptaan langit dan bumi dan proses penciptaan manusia, para nabi dan rasul Allah pun dalam proses penegakan kerajaan Allah di muka bumi itu melalui enam tahap. Itulah kebenaran yang Kami sampaikan kepadamu.

Terkadang, jika mengikuti nafs, ada hal-hal yang dianggap baik menurut manusia, tetapi jika dicompare menurut Allah, hal-hal yang dianggap baik oleh manusia malah adalah hal-hal yang tidak baik. Allah memerintahkan kepada manusia, agar mengikuti apa yang sudah diturunkanNYA, tetapi sebagian besar manusia tidak mau, mereka hanya mengikuti apa-apa yang telah didapat bapak-bapak mereka sebelumnya, meskipun sesungguhnya bapak-bapak mereka tidak mengetahui sesuatu tentang kebenaran.

Manusia senantiasa meminta ditunjukkan jalan yang lurus, namun saat jalan yang lurus ditunjukkan Allah, mereka semua berpaling, mencari-cari alasan ini dan itu. Dan ini telah banyak dibuktikan dan sangat banyak tertulis dalam buku petunjuk Allah. ‘Berapa lama lagi hai orang yang tidak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu ? Oleh karena kamu menolak ketika Aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika Aku mengulurkan tanganKu, bahkan kamu mengabaikan nasihatKu dan tidak mau menerima teguranKu. Apabila kedasyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melandamu seperti angin puyuh, apabila kecemasan dan kesukaran datang menimpa kamu, pada waktu itu mereka akan berseru kepada Allah.

Dan dalam tahun ini sudah dibuktikan Allah, bagaimana mereka dahulu yang memperolok-olok pembawa risalah Allah, ditegur Allah dengan berbagai kejadian luarbiasa dan tak kuduga samasekali akan terjadinya dalam waktu yang dekat. Sungguh membuat keyakinanku bertambah tebal hingga ratusan cm. Allah selalu menepati janji NYA.
Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa. Sesungguhnya aku mengatakan kepadamu suatu rahasia, kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena itu saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Allah. Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Allah, jerih payahmu tidak sia-sia. Inilah kebenaran yang Kami sampaikan kepadamu.
Masih banyak kebenaran-kebenaran yang akan Kami sampaikan kepadamu di lain waktu dan lain kesempatan.

Walau masih jauh dari sempurna, namun aku hanya ingat bahwa kewajibanku hanyalah menyampaikan ayat dan firman Allah dengan terang. Walau hanya satu ayat yang dapat kusampaikan, namun aku berbahagia, melaksanakan salah satu janjiku pada Allah, bahwa aku sanggup menegakkan kalimat NYA di muka bumi ini (meskipun masih dalam bentuk tulisan).
Marilah sama-sama kita terus menyampaikan kebenaran-kebenaran yang lain yang masih banyak lagi, agar orang buta
dapat melihat kembali, orang tuli mampu mendengarkan, dan orang bebal, mampu berpikir, memikirkan tentang penciptaan, tentang tujuan hidup dan tentang pelayanan kepada Sang Tuan semesta alam.

Puji Allah bagi saudara-saudaraku yang bersedia meluangkan waktunya dalam membaca tulisan ini, juga bagi orang-orang yang belum mengenal Allah dan yang sedang mencari Allah, semoga segera diberkati dan difungsikan kembali 3 sarana yang telah dibekali Allah kepada mereka.
Salam sejahtera selalu..
Allah memberkati kita selalu dan selamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar