Kamis, Februari 25, 2010

Renungan....... Part 2

ATAS NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini merupakan hasil ciptaan Allah SWT. Apabila kita mau melihat lebih jauh, ciptaan Allah tidaklah ada yang sia-sia atau tidak berguna. Segala sesuatu Allah ciptakan dengan sempurna dan mempunyai fungsi/tujuan. Kita analogikan seperti manusia berkarya membuat sesuatu pastilah ada konsepnya. Hendak membuat benda seperti apa, bentuk dan ukurannya bagaimana serta tujuannya untuk apa. Sama seperti halnya Allah meciptakan manusia. Kita diciptakan dengan tujuan tertentu.


Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?
Al Mu’miinun (23):115


(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Ali Imran (3):191


Saat ini saya ingin berbagi pengetahuan dalam rangka memenuhi tujuan kita diciptakan, yaitu untuk beribadah. Allah menerangkan dalam Al Quran sebenarnya tujuan manusia diciptakan, tidak lain hanyalah untuk beribadah/mengabdi kepada Allah.

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mengabdi kepada-Ku.
Adz Dzariyaat (51):56

Itulah konsep untuk apa manusia diciptakan, hanya untuk mengabdi kepada Allah. Dalam mengabdi kepada Allah tentu saja tidak bisa menggunakan cara-cara kita sendiri. Hampir semua manusia di dunia ini (apapun agamanya) dalam beribadah pasti ditujukan pada Allah. Pertanyaan yang mendasar adalah “Apakah semuanya diterima oleh Allah?” Tentu tidak! Ibadah yang diterima oleh Allah adalah yang sesuai dengan cara, petunjuk, pedoman, ataupun perintah-NYA.


Itulah alasan pentingnya kita harus memahami Al Quran. Tanpa memahami Al Quran otomatis kita tidak akan pernah bisa beribadah dengan benar kepada Allah, alias ibadah kita tidak akan akan diterima oleh Allah.


Bila ibadah kita tidak diterima Allah, otomatis kita menjadi penghuni Jahannam, seperti
tertulis pada surat Al A’raaf (7):179.


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia. Mereka mempunyai qolbu, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka mempunyai penglihatan (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai pendengaran (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka Itulah orang-orang yang lalai.

Dan ada juga orang yang merasa bahwa dia berbuat atau beribadah sebaik-baiknya menurut dirinya tetapi tidak sesuai apa yang dikendaki Allah maka itu akan sia-sia seperti pernyataan Allah dalam surat Al Kahfi (18):103-105 :

Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.

Dari ayat di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ibadah tidak dapat berdasarkan persangkaan-persangkaan melainkan harus sesuai dengan petunjuknya, jangan pernah mempunyai persangkaan apabila di Profil Facebook atau KTP kita tertulis agama : ISLAM kita merasa aman karna mendapat jaminan di surga, jangan-jangan hanya KTP nya saja yang akan masuk surga tetapi orangnya tidak, karena orangnya tidak beribadah sesuai yang di inginkan oleh Allah, jangan-jangan di surga lebih banyak KTP dari pada manusianya. he he he ^_^

Dari uraian di atas, kita sudah bisa menjawab sebuah pertanyaan, “Pentingkah kita memahami Al Quran?” Pertanyaan yang lebih jauh lagi, “Sudahkah hari ini kita memahami Al Quran?” Dalam Al Quran sendiri, surat Al A’raaf (7):3 Allah memerintahkan kita supaya dalam beribadah untuk mengikuti Al-Quran.


Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabb-mu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran.

Maukah kita pada hari ini mengikuti Al Quran?
Itulah tujuan penulisan ini, dalam rangka memahami dan mengikuti Al Quran, tidak ada yang lain.
Berikut akan kami uraikan bagaimana berqur’an, dimulai dari hal-hal yang bersifat mendasar.

BERISLAM MENURUT AL QURAN

Seperti telah dikutipkan pada permulaan di atas (surat 7 ayat 3), bahwa dalam berislam kita hendaklah mengikuti Al Quran saja, bukan yang lain. Namun patut kita ketahui bahwa selama ini, sadar atau tidak, dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal beribadah – mengabdi- kepada Allah, kita belum mengikuti Al Quran secara utuh. Ada di antara kita dalam beribadah masih sekedar ikut-ikutan kebanyakan orang. Ada sebagian lagi yang sekedar mengikuti apa yang diperintahkan orang tua atau nenek moyang. Ada pula yang hanya mengikuti hawa nafsu diri pribadi. Ketiga hal tersebut memang sudah ditulis dalam Al Quran.


Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.
Al An’am (6):116


Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
Al Baqarah (2):170

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan qolbunya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? Al Jaatsiyah (45):23

Berikut akan diuraikan tiga hal mendasar, yang akan menuntun kita pada konsep berislam secara benar, berdasarkan Al Quran.


BERSAMBUNG...........

1 komentar: