Selasa, Februari 23, 2010

tugas pelayanan kita di dalam firman

Tugas pelayanan kita di dalam firman
28 Oktober 2009 jam 13:54 |
Salam sejahtera kembali buat saudara-saudaraku yang terkasih,

Pada kesempatan ini, kembali kuberanikan diri, merangkai firman-firman Allah yang diambil dari Korintus dan Efesus, karena aku sedikit melihat bahwa, ada beberapa di antara saudaraku yang sedang gelisah, atau lebih tepat kurang semangat. Rangkaian firman-firman kali lebih banyak bercerita tentang tugas yang sebaiknya kita lakukan setelah kita mengikatkan diri dengan Allah. Sekali lagi, semoga makanan kali ini memberikan gizi tambahan yang lebih dari yang sebelumnya.

Kmu semua adalah satu tubuh, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah tetapkan beberapa orang dalam jemaat, pertama sebagai Rosul, kedua sebagai nabi, dan ketiga sebagai pengajar. Jadi, berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama yaitu KASIH.
Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu mempunyai karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.
Kasih itu sabar, kasih itu murah hati, ia tidak cemburu, ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong, ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri, kasih tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain, ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Kasih tidak menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. KASIH TIDAK BERKESUDAHAN, nubuat akan berakhir, bahasa Roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap.
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun jemaat.
Karena itu karunia bahasa Roh adalah tanda, bukan untuk orang yang beriman, tetapi untuk orang yang tidak beriman. Sedangkan karunia hikmat adalah tanda, bukan untuk orang yang tidak beriman, tetapi untuk orang yang beriman.
Jadi, jika seluruh jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang berkata-kata dengan bahasa Roh, lalu masuklah orang-orang luar atau orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan bahwa KAMU GILA ?
Tetapi jika semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua, segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku ‘Sungguh Allah ada di tengah-tengah kmu.’

Peraturan dalam pertemuan jemaat, bilamana kmu berkumpul, hendaklah tiap-tiap orang mempersembahkan sesuatu. Sebab kmu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kmu dapat belajar dan beroleh kekuatan.
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
Sama seperti dalam semua jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus berdiam diri dalam pertemuan jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan untuk berbicara, mereka harus menundukkan diri. Jika mereka ingin mengetahui sesuatu, baiklah mereka menanyakan kepada suaminya di rumah.
Jika seseorang menganggap dirinya nabi, atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang dikatakan kepadamu adalah perintah Allah.
Jika ia tidak mengindahkannya, janganlah kmu mengindahkannya. Segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.

Janganlah kmu sesat, pergaulan yang buruk, merusakkan kebiasaan yang baik. Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi. Ada di antara kmu yang tidak mengenal Allah. Hal ini kukatakan kepadamu, supaya kmu merasa malu.
Mungkin ada orang yang bertanya, “ Bagaimana orang mati dibangkitkan ?”
Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup kalau ia tidak mati dahulu. Demikian pula dengan kebangkitan orang mati, ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan, ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan, ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Yang ditaburkan adalah tubuh yang alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh yang rohaniah.
Manusia pertama Adam, menjadi makhluk yang hidup, tetapi Adam yang terakhir menjadi Roh yang menghidupkan.
Manusia pertama berasal dari debu tanah, dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari surga.

Sodara-sodara, sesungguhnya aku mengatakan kepadamu suatu rahasia, kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semua akan diubah dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Karena itu sodara-sodara yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Allah. Sebab kmu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Allah, jerih payamu tidak akan sia-sia. Berjaga-jagalah, berdirilah dengan teguh di dalam iman. Bersikaplah sebagai laki-laki dan tetap kuat. Lakukanlah segala pekerjaanmu dalam KASIH.
Jangan tawar hati, sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kita kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya,yang jauh lebih besar daripada penderitaan kita.
Karena kmu tahu bahwa jika kemah, tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di surga, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat dengan tangan manusia.
Selama masih diam di dalam kemah ini, kita mengeluh oleh beratnya tekanan, karena kita mau mengenakan pakaian baru, tanpa menanggalkan yang lama.
Tetapi Allah lah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh kepada kita, sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
Kami tahu apa artinya takut akan Allah, karena itu, kami berusaha menyakinkan orang. Jadi, kami ini adalah utusan-utusan Allah, seakan Allah menasehati kmu melalui perantaraan kami.
BERILAH DIRIMU DIDAMAIKAN DENGAN ALLAH

Sebagai teman sekerja, kami menasehatkan kmu, supaya kmu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kmu terima, sebab Allah berfirman
“ Pada waktu AKU berkenan, AKU akan mendengarkan engkau, dan pada hari AKU menyelamatkan, AKU akan menolong engkau.”
Sesungguhnya waktu ini adalah waktu perkenaan itu, sesungguhnya hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Dalam hal apapun, kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela, sebaliknya, dalam segala hal, kami menunjukkan bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa, dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati, dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik, dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah, dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela, ketika dihormati, dan ketika dihina, ketika diumpat atau ketika dipuji, ketika dianggap sebagai penipu namun dipercayai sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal, sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup, sebagai orang yang dihajar namun tidak mati, sebagai orang yang berdukacita namun senantiasa bersukacita, sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang, sebagai orang yang tidak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.

Jangan ada lagi noda kekafiran, kami telah berbicara terus terang kepada kmu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kmu, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kmu.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan ? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap ? Apakah hubungan bait Allah dengan berhala ?
Kita adalah bait Allah, yang hidup menurut firman ini.
“AKU akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka dan AKU akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umatKU.
Sebab itu, keluarlah kmu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, dan janganlah menjawab apa yang najis, maka AKU akan menerima kmu. Dan AKU akan menjadi Bapamu, dan kmu akan menjadi anak-anakku, laki-laki dan perempuan,” demikianlah firman Allah Yang Maha Kuasa.

Saudara-saudara yang terkasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Karena kmu telah mengenal kasih karunia dari Allah, bahwa Al Masih, yang oleh karena kmu menjadi miskin, sekalipun ia kaya, supaya kmu menjadi kaya oleh karena kemiskianNYA. Maka sekarang, selesaikanlah pelaksanaannya itu. Hendaklah pelaksanaannya sepadan dengan kerelaanmu dan lakukanlah itu dengan yang ada padamu, bukan berdasarkan yang tidak ada padamu.
Sebab, kmu dibebani, bukanlah supaya orang lain mendapat keringanan. Tetapi supaya ada keseimbangan, seperti ada yang tertulis, orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan, dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan.
Camkanlah ini, orang menabur sedikit akan menuai sedikit, orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kmu, supaya kmu senantias berkecukupan di dalam segala sesuatu bahkan berlebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis,
IA membagi-bagikan, IA memberikan kepada orang miskin, kebenaranNYA tetap untuk selamanya.
Syukur kepada Allah karena karuniaNYA yang tidak terkatakan itu. Terpujilah Allah yang dalam Al Masih, telah mengaruniakan kita segala berkat di dalam surga. Sebab di dalam Al Masih, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tidak bercacat di hadapanNYA.

Puji Allah Abraham, Tuan semesta alam atas karunia Ruh yang luar biasa ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar